
GenPI.co Jogja - Pengamat kebijakan pendidikan Universitas Gadjah Mada (UGM), Agustinus Subarsono mengatakan, peran utama guru tetap sama baik sebelum dan sesudah pandemi COVID-19, yaitu mendidik karakter dan transfer ilmu pengetahuan pada anak didik.
Menurutnya, mendidik karakter bertujuan agar anak didik bisa menjadi jujur, percaya diri, memiliki komitmen, dan lain-lain.
Sedangkan mentransfer ilmu pengetahuan bertujuan agar anak didik bisa meningkatkan kognitif.
BACA JUGA: Guru Besar UGM Ungkap Alasan Munculnya Radikalisme di Indonesia
“Di dalam masa pandemi ini ada satu peran lagi yang dibebankan guru yaitu soal merubah pola perilaku siswa. Bagaimana perilaku siswa itu berubah dari sebelum dan sesudah masa pandemi COVID-19, bagaimana siswa didorong untuk melakukan social distancing, bagaimana siswa diajar untuk sering mencuci tangan, bagaimana siswa diajar untuk tidak melakukan interaksi secara langsung dan berkelompok,” jelasnya, mengutip laman UGM, Kamis (25/11).
Menurutnya, untuk transfer ilmu pengetahuan tidak terlalu memiliki kendala dan tidak serumit dalam membentuk karakter.
BACA JUGA: Wakil Rektor UGM Ungkap Alasan Burung Sering Ganggu Penerbangan
Karena, lanjutnya, pendidikan karakter idealnya dibentuk lewat pertemuan tatap muka.
Meski demikian, pembentukan karakter lewat daring juga tetap bisa dilakukan.
BACA JUGA: Ciptakan Kampus Sehat, HPU UGM Dampingi 23 Perguruan Tinggi
Dengan beberapa kelemahan itu, menurutnya guru tetap bisa mengajarkan tepat waktu pada siswa, memberikan tugas-tugas, serta memberikan sanksi bagi mereka yang tidak disiplin dan tidak mengumpulkan tugas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News