
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie mengatakan, pihaknya mendukung proyek kerja sama tersebut.
Ditambah, kasus kanker di DIY masih cukup tinggi.
Dirinya juga mengatakan, selama ini saat skrining kanker serviks yang dilakukan dengan pap smear, membuat beberapa wanita malu memeriksakan diri mereka.
BACA JUGA: Indahnya Instalasi Seni-Teknologi Mikroalga Karya Tim UGM
“Dengan metode baru ini diharapkan kendala itu bisa diatasi karena metode yang baru ini bersifat self assessment atau memeriksa diri kita sendiri, imbuhnya.
Pembajun berharap, dengan metode baru tersebut dapat menyembuhkan lebih banyak kanker serviks serta menekan kasusnya.
BACA JUGA: Dosen UMY Raih Prestasi dari Penelitian Selama 12 Tahun
“Dengan begitu diharapkan juga bisa menekan biaya pengobatan, termasuk yang harus ditanggung melalui BPJS,” ujarnya.
Dia mengatakan, alasan pemilihan Kulon Progo karena kasus kanker serviks di wilayah itu cukup banyak.
BACA JUGA: Tok! Sri Sultan HB X Tetapkan UMP DIY Sebesar Rp1.840.915,53
“Kemudian karena dukungan dari para tenaga ahli untuk sementara ini cukup baik di sana. Nanti kalau misalnya sudah sukses, tentu kita akan diaplikasikan di kabupaten dan kota lain,” ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News