Cegah Kanker Serviks, 3 Kampus Ini Buat Alat Pendeteksinya

Cegah Kanker Serviks, 3 Kampus Ini Buat Alat Pendeteksinya - GenPI.co JOGJA
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Ketua Pusat Studi MMCC UMY, Supriyatiningsih; Dekan Fakultas Kedokteran UGM, Ova Emilia; bersama perwakilan Jerman di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (22/11). (foto: Humas Pemda DIY)

GenPI.co Jogja - Ketua Pusat Studi Muhammadiyah Maternal and Child Health Center (MMCC) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Supriyatiningsih mengungkapkan, pihaknya bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Fakultas Kesehatan Universitas Hannover, Jerman akan melakukan endocervical cancer project di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Kami memang sudah punya kerja sama sekitar delapan tahun ini dengan Jerman. Dan sekarang akademisi dari Jerman membawa program baru untuk skrining dan pencegahan, yang mana akan menjadi pilot project untuk Kabupaten Kulon Progo,” ujarnya mengutip laman resmi Pemprov DIY, Selasa (23/11).

Hal itu dia ungkapkan usai bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (22/11).

BACA JUGA:  Indahnya Instalasi Seni-Teknologi Mikroalga Karya Tim UGM

Dirinya mengungkapkan, pihaknya ingin memperkenalkan teknik baru dalam mendeteksi dini dan skrining terhadap kanker serviks.

Menurutnya, metode skrining dengan Inspeksi dengan Asam Asetat (IVA) yang dilakukan selama ini memiliki sensitivitas rendah.

BACA JUGA:  Dosen UMY Raih Prestasi dari Penelitian Selama 12 Tahun

“Maka kami memperkenalkan teknik baru yang di dalamnya kami juga melakukan berbagai training mulai dari kader, puskesmas sampai rumah sakit, sehingga kami akan membuat pola baru yang nantinya bisa menjadi representasi yang mungkin bisa dibawa untuk level nasional,” tuturnya.

Supriyatiningsih mengatakan, proyek tersebut akan berjalan mulai 2021 hingga 2023 mendatang.

BACA JUGA:  Tok! Sri Sultan HB X Tetapkan UMP DIY Sebesar Rp1.840.915,53

“Sumber pendanaannya bersumber dari Pemerintah Jerman lewat Kementerian Pendidikan dan Riset Jerman,” ungkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya