GenPI.co Jogja - Tokoh masyarakat Dusun Kalibiru, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Akhiri mengatakan, permukiman masyarakat di sekitar kawasan objek wisata Kalibiru terancam oleh retakan tanah sejak dua tahun lalu.
Sayangnya, hingga kini tidak ada tindak lanjut dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kulon Progo untuk perbaikan total.
Menurutnya, bantuan dari pemkab bersifat sementara, seperti bantuan terpal.
BACA JUGA: BPBD Kulon Progo: Status BPBD Harus Lebih Tinggi dari Kecamatan
Hal itu, menurutnya, belum membebaskan mereka dari ancaman tanah longsor,
“Saat ini, warga tidak hanya mengalami kerugian materi saja, pada saat musim hujan seperti ini juga terkena tekanan psikologis,” ujarnya.
BACA JUGA: Longsor Tutup Akses Menuju Objek Wisata Kedung Pedut Kulon Progo
Beberapa waktu lalu, Akhiri bersama warga Kalibiru sudah menemui Sekretaris desa (Sekda) Kulon Progo, Astungkara.
Namun, dirinya kurang puas terhadap tanggapan dari sekda yang beralasan jika tanah di Kalibiru memiliki potensi sangat tinggi untuk longsor.
BACA JUGA: Tinjau Lokasi Longsor, Kapores Kulon Progo Puji Gotong Royong Tim
“Kami juga sudah menyerahkan dokumen kajian teknis tanah di Kalibiru dengan melibatkan ahli dari dua perguruan tinggi di DIY. Kami berharap ada tindak lanjut dari hasil kajian tersebut,” tuturnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News