GenPI.co Jogja - Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kulon Progo menunjukkan, angka kemiskinan di kabupaten tersebut naik dari 18,01 persen pada 2020 menjadi 18,38 persen pada 2021.
Menurut Kepala BPS Kulon Progo, Sumarwiyanto, pandemi COVID-19, meningkatnya angka kemiskinan tersebut tak lepas dari pandemi COVID-19 yang membatasi kegiatan ekonomi masyarakat.
Akibatnya, kondisi tersebut memengaruhi pendapatan rakyat.
BACA JUGA: Sekda Kulon Progo Sebut Warganya Tak Soal Dilabeli Miskin
“Jika pendapatan masyarakat tetap atau hanya meningkat sedikit, sehingga akhirnya menjadi miskin,” ujarnya.
Sumarwiyanto mengatakan, angka kemiskinan tertinggi terdapat di wilayah Kulon Progo yang daerahnya terisolasi secara geografis dan sumber dayanya rendah.
BACA JUGA: Waket I DPRD Kulon Progo Minta Pemkab Evaluasi Program Kemiskinan
Ia mengungkapkan, dari 87 desa dan satu kelurahan di Kulon Progo, ada 22 desa yang memiliki topografi lereng dan 10 desa berada di tepi pantai.
Menurutnya, kemiskinan di kampung-kampung nelayan biasanya disebabkan oleh berbagai faktor.
BACA JUGA: Angka Kemiskinan Sangat Tinggi, Kulon Progo Minta OPD Bersinergi
Seperti minimnya kapasitas sumber daya manusia, kepemilikan modal, dan penguasaan teknologi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News