GenPI.co 
Sedangkan untuk bus pariwisata berukuran kecil atau sedang, akan diberikan kartu untuk mengakses TKP lain seperti Sriwedani, Ketandan, dan SPRAGA.
Jika bus dinyatakan tidak memenuhi syarat, dipastikan bus tersebut tidak akan diperkenankan masuk ke Kota Yogyakarta.
"Sistem ini merupakan ikhtiar bersama untuk menata arus masuk bus pariwisata dan wisatawan ke Yogyakarta. Harapannya, mampu menciptakan kondisi yang nyaman baik bagi wisatawan yang datang maupun warga Kota Yogyakarta," tuturnya.
BACA JUGA: Ini Sanksi Tegas Jika Melanggar One Gate System
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif mengatakan, kebijakan one gate system merupakan penerapan aturan perjalanan orang di masa pandemi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
"Kota Yogyakarta sudah masuk level dua dan banyak aktivitas yang sudah mulai dijalankan termasuk pariwisata. Tentunya, perlu dilakukan upaya agar kegiatan tersebut tetap berjalan namun kesehatan masyarakat juga terjaga," sebutnya.
BACA JUGA: One Gate System Mendapat Lampu Hijau dari Pelaku Wisata Yogya
Untuk memberikan sosialisasi kepada bus pariwisata, Dishub Kota Yogyakarta sebelumnya juga sudah memasang sejumlah papan informasi di sejumlah ruas jalan yang menjadi akses masuk utama ke Kota Yogyakarta.
"Saya rasa, pengaturan ini justru akan memudahkan bus pariwisata. Mereka tidak perlu berputar-putar mencari lokasi parkir yang kosong. Cukup datang ke Terminal Giwangan, melakukan pemeriksaan dan jika lolos bisa mendapat akses parkir," katanya.
BACA JUGA: Bus Wisata Masuk Yogyakarta Diperketat, Simak Ini Aturannya
Sementara itu, salah satu pemandu wisata, Arif, yang mendampingi rombongan wisatawan dari Solo mengatakan, ia mendapat informasi mengenai kewajiban bus pariwisata masuk ke Terminal Giwangan dari rekan-rekan di biro perjalanan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
