Dishub DIY Berupaya Tekan Kemacetan di Kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta

Dishub DIY Berupaya Tekan Kemacetan di Kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta - GenPI.co JOGJA
Dinas Perhubungan DIY akan berupaya menekan emisi karbon dan kemacetan di kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/rwa.)

GenPI.co Jogja - Dinas Perhubungan DIY akan berupaya menekan emisi karbon dan kemacetan di kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

Kepala Dishub DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan upaya ini dilakukan dengan proyeksi kawasan Malioboro menjadi full pedestrian atau khusus pejalan kaki.

Segmentasi pertama untuk mengimplementasikannya yakni di kawasan Malioboro, yang ditargetkan pada 2025 mendatang hanya beberapa jenis kendaraan saja yang boleh melintasinya.

BACA JUGA:  Polresta Yogyakarta Menangkap 2 Copet Barang Wisatawan di Malioboro

Adapun kendaraan yang dimaksud yakni kendaraan tradisional dan kendaraan tidak bermotor, sehingga di kawasan itu nantinya bebas emisi gas buang.

“Kendaraan tradisional itu termasuk becak kayuh, andong, dan mungkin juga sepeda yang boleh melintas,” katanya dikutip dari Antara, Minggu (24/9).

BACA JUGA:  Awal 2023, Jumlah Wisatawan di Malioboro Yogyakarta Mulai Pulih

Dishub DIY juga akan memproduksi becak kayuh yang memiliki tenaga alternatif atau pengungat untuk mendukung program tersebut.

Becak kayuh dengan tenaga alternatif ini untuk produksi pada 2023 ini sebanyak 50 unit dan telah lolos uji di BLPT Yogyakarta.

BACA JUGA:  Bantul Berencana Buka Rute Transjogja dari Malioboro ke Imogiri

Selain itu nantinya juga akan ada bus listrik yang akan melayani warga di kawasan Malioboro untuk mendukung kawasan Sumbu Filosofi rendah emisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya