Kemenko PMK: 18,8 Persen Pelajar di Indonesia Perokok Aktif

Kemenko PMK: 18,8 Persen Pelajar di Indonesia Perokok Aktif - GenPI.co JOGJA
Operasi cukai rokok yang dilakukan oleh Pemkab Sleman bersama Bea Cukai Yogyakarta. (Foto: Humas Pemkab Sleman)

GenPI.co Jogja - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), drg. Agus Suprapto, M.Kes mengungkapkan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi perokok tertinggi di dunia.

Menurutnya, hal itu terlihat dari data Kemenko PMK yang menunjukkan tingginya jumlah perokok yang justru berasal dari kalangan remaja.

“Ada 18,8 persen pelajar usia 13-15 tahun yang merupakan perokok aktif, sementara 57,8 persen pelajar usia 13-15 tahun terpapar asap rokok,” ungkapnya dalam acara virtual talkshow yang digelar Muhammadiyah Tobacco Control Network (MTCC), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), mengutip laman UMY, Senin (29/11).

BACA JUGA:  Top! UMY Berhasil Raih Penghargaan di Kontes Mobil Hemat Energi

Sementara dari sisi pencegahan, drg. Agus mengungkapkan, 60,6 persen pelajar tidak dicegah ketika membeli rokok.

Bahkan, ada 56 persen pelajar yang melihat orang membeli rokok dan merokok.

BACA JUGA:  Dosen UMY Raih Prestasi dari Penelitian Selama 12 Tahun

“Tidak hanya itu, ada pula 15,7 persen pelajar yang melihat iklan rokok elektrik di internet, dan 41,5 persen pelajar mengetahui rokok elektrik dari teman-temannya. Ini tantangan yang terbaru, dan nampaknya pemakaian rokok elektrik ini cukup pesat,” jelasnya.

Dari data yang dimiliki London School of Public Relations (LSPR), perilaku merokok sangat dipengaruhi oleh banyaknya iklan rokok di media online.

BACA JUGA:  Jelang Kontes, Mahasiswa UMY Luncurkan Mobil Hemat Energi

Dalam data itu, 100 persen remaja yang merokok akan tetap merokok setelah melihat iklan rokok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya