GenPI.co Jogja - Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merancang e-konseling berbasis game untuk menangani masalah mental akibat pelecehan seksual.
Layanan konseling yang sedang dikembangkan ini memiliki fitur game yang mampu mendeteksi tingkat stres korban.
Penggagas e-konseling ini adalah Kenanga Kusuma Murdiyani, Salsabila Tulus Rinindra dan Orchid Violeta Arbaroni prodi pendidikan luar biasa, Arif Nur Hidayat prodi bimbingan dan konseling serta Haya Antesya Rahma prodi teknologi pendidikan.
BACA JUGA: Persiapan Destinasi Dibuka, Bantul Tingkatkan Kualitas Pemandu
Salah satu mahasiswa penggagas e-konseling Kenanga Kusuma Murdiyani mengatakan, masalah mental pada remaja disabilitas intelektual akibat pelecehan harus diberi pendampingan.
”Kami mengembangkan website e-konseling berbasis game sebagai salah satu media yang dapat mengakomodasi kebutuhan penanganan psikologis dan mendeteksi masalah mental remaja disabilitas intelektual akibat pelecehan seksual,” ungkap Kenanga Kusuma Murdiyani salah penggagas layanan e-konseling, dikutip dari laman resmi UNY.
BACA JUGA: Bantu Pengelolaan Sampah, Tim UNY Lolos Top 120 Innovillage 2021
Dibandingkan dengan layanan konseling lainnya, e-konseling karya mahasiswa UNY ini diklaim lebih mampu mengakomodasi masalah secara spesifik dan memiliki fitur pendeteksi masalah mental.
”Jika layanan e-konseling hanya melalui website chat digunakan untuk menggali masalah bagi remaja disabilitas intelektual akan sulit dilakukan, karena mereka memiliki hambatan dalam pemahaman yang sulit untuk berfikir secara abstrak” jelas Salsabila Tulus Rinindra.
BACA JUGA: Pemda DIY Catat Kasus Covid Bertambah 43, Terbanyak Gunungkidul
Cara kerja e-konseling ini adalah meminta korban mengisi biodata. Usai menulis biodata, e-konseling ini akan memberikan edukasi tentang apa yang dilakukan agar orang asing tidak menyentuh tubuh.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News