Asal Usul Klitih, Kini Telah Menyebar ke Luar Daerah

Asal Usul Klitih, Kini Telah Menyebar ke Luar Daerah - GenPI.co JOGJA
Ilustrasi. Fenomena klitih dari yang awalnya aktivitas mencari angin di luar rumah, telah mengalami pergeseran menjadi tindak kekerasan. (Foto: Antaranews/Fx. Suryo Wicaksono/Rayyan/Farah Khadija)

GenPI.co Jogja - Fenomena klitih dari yang awalnya aktivitas mencari angin di luar rumah, telah mengalami pergeseran menjadi tindak kekerasan yang mencari korban secara acak.

Dikutip dari laman resmi LM Psikologi UGM, klitih berasal dari Bahasa Jawa yang berarti aktivitas mencari angin di luar rumah.

Ada juga yang menyebut klitih dari sebutan Pasar Klitikan Yogyakarta yang mempunyai arti aktivitas santai mencari barang bekas.

BACA JUGA:  Dugaan Salah Tangkap Kasus Klitih di Yogyakarta Ditelusuri

Kemudian pada awal 1990, terjadi pergeseran fenomena klitih. Kondisi ini dialami ketika petugas polisi mengelompokkan geng remaja di Yogyakarta.

Polisi diketahui telah mempunyai informasi mengenai geng remasa dan kelompok anak muda yang melakukan kejahatan.

BACA JUGA:  Kerusuhan Babarsari, Sultan HB X: Klitih Saja Ditindak Kok

Klitih yang mulanya mempunyai makna positif berubah menjadi sebuah tindakan kejahatan yang menyerang orang secara tak terduga.

Setelah orde baru, Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto saat itu memperingatkan kepada pelajar yang terlibat tawuran akan dikeluarkan dari sekolah.

BACA JUGA:  Cegah Klitih, Polres Bantul Rekomendasikan Dibuat Perda Jam Malam

Dari ancaman itu kemudian para pelahar berkeliling mencari musuh dengan cara berkeliling kota untuk melakukan aksi klitih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya