
GenPI.co Jogja - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul memakai sisa obat antraks untuk mengobati ternak yang positif dan suspek penyakit muluk dan kuku (PMK)
Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPKH Gunungkidul Retno Widiastuti mengatakan pihaknya memakai obat-obatan, vitamin, maupun sisa disinfektan yang masih spesifik.
“Kami pilih memakai sisa obat antraks,” katanya dikutip dari Antara, Senin (6/6).
BACA JUGA: Wabah PMK, Bupati Bantul Tak Akan Tutup Pasar Hewan
Adapun untuk stok obat di gudang sampai saat ini masih aman. Sedangkan untuk proses pengobatannya dilakukan selama kisaran 3 minggu.
“Setiap tiga hari sekali diberi obat dan vitamin, melalui dokter hewan dan gratis,” tuturnya.
BACA JUGA: Wabah PMK di Kulon Progo, 111 Ternak Dinyatakan Positif
Retno menyebut sampai saat ini sudah ada 148 kasus positif PMK yang menyebar di berbagai kecamatan di Gunungkidul.
Dia mengatakan kebijakan penutupan sementara pasar hewan sudah cukup tepat untuk meminimalkan risiko penyebaran PMK.
BACA JUGA: Wabah PMK, 11 Pasar Hewan di Gunungkidul Ditutup
Sebab, dari hasil penelusuran diketahui pasar hewan diketahui menjadi sumber besar penularan PMK.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News