GenPI.co Jogja - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyebut pihaknya tidak akan melakukan penutupan pasar hewan meski ada ancaman wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Pemkab Bantul tidak akan menutup pasar. Pasar-pasar di luar Bantul yang ditutup,” katanya dikutip dari Antara, Jumat (3/6).
Abdul Halim mengatakan keputusan ini karena pemerintah daerah berpihak kepada warha pengusaha maupun jagal sapi yang berkaitan dengan kebutuhan daging sapi.
BACA JUGA: Imbas PMK Meluas, Pedaging Daging Segar di Bantul Tak Beroperasi
“Bantul sangat berpihak ke konsumen yang butuh daging sapi,” tuturnya.
Abdul Halim menyebut pihaknya lebih memilih melakukan upaya pencegahan dengan penyemprotan disinfeksi maupun pemeriksaan serta pemantauan sapi.
BACA JUGA: PMK Masuk di Sentra Ternak Bantul, Total 13 Ekor Positif
Pasar Hewan Imogiri yang merupakan satu-satunya pasar hewan di Bantul juga tetap beroperasi. Meski di Gunungkidul dan Klaten ditutup karena ada temuan kasus PMK.
“Kami tidak melakukan penutupan. Tapi pedagang sapi dan jaga di Bantul ini terkena imbas dari pasar luar Bantul. Mereka beli di pasar Gunungkidul dan Pasar Prambanan,” ujarnya.
BACA JUGA: Temuan Ternak Positif PMK di Kulon Progo Semakin Meluas
Abdul Halim mengungkapkan atas penutupan pasar hewan di luar daerah Bantul tersebut berdampak pada para pengusaha dan jagal sapi di wilayahnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News