Intensitas Hujan di Merapi Meningkat, Warga Diminta untuk Waspada

Intensitas Hujan di Merapi Meningkat, Warga Diminta untuk Waspada - GenPI.co JOGJA
Ilustrasi - Gunung Merapi mengeluarkan awan panas pada 1 November 2010, pukul 10.05 WIB dilihat dari Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/Koz/mes/10)

GenPI.co Jogja - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan, pekan ini, dari pengamatan di Pos Babadan pada 9 Desember 2021, terjadi intensitas curah hujan di puncak Merapi sebesar 53 mm per jam selama 80 menit.

“Penambahan aliran dan lahar terjadi di Sungai Gendol, Boyong, dan Pabelan,” katanya melansir Antara, Sabtu (11/12).

Hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi ada di Level 3 atau siaga.

BACA JUGA:  Aktivitas Merapi Tinggi, Banjir Lahar Dingin Ancam Warga Yogya

Dampak guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Bebeng, hingga Putih dan masyarakat harus waspada. 

“Jika terjadi letusan, lompatan material vulkanik dari Gunung Merapi bisa menjangkau radius tiga kilometer dari puncak gunung,” pungkasnya.

BACA JUGA:  Merapi Keluarkan Awan Panas pada Kamis Sore, Jarak 2,2 Km

Selain itu, berdasarkan hasil analisis morfologi foto udara yang diambil dari Stasiun Kamera Tunggularum, Ngepos, serta Babadan-2 pada 8 Desember, terjadi perubahan kubah lava Gunung Merapi.

Menurut Hanik, kubah lava di tengah kawah puncak Gunung Merapi tumbuh dengan volume mencapai 3.007.000 meter kubik.

BACA JUGA:  Merapi Muntahkan 4 Kali Guguran Lava, Jarak 2 Kilometer

Volume tersebut lebih besar dibanding dengan volume kubah lava di bagian barat daya gunung yang mencapai 1.629.000 meter kubik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya