Kasus Demam Berdarah di Sleman Mencapai 810 Kasus

Kasus Demam Berdarah di Sleman Mencapai 810 Kasus - GenPI.co JOGJA
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. (Foto ANTARA/HO-Humas Pemkab Sleman)

"Upaya lain yang telah dilakukan antara lain mengoptimalisasi Pokjanal DBD Kabupaten, dengan mendorong Pokjanal DBD Kecamatan untuk lebih giat melaksanakan pemantauan kegiatan PSN ke desa," katanya.

Ansory Siregar menyampaikan salah satu penyakit endemi yang penting untuk diwaspadai adalah demam berdarah yang disebabkan virus dengue karena berpotensi menjadi "double burdened of disesase" (beban ganda penyakit infeksi) di tengah pandemi Covid-19.

DBD merupakan penyakit endemis di Kabupaten Sleman, yang saat ini menerapkan Wolbachia untuk menekan tingkat penularan kasus DBD kerja sama dengan UGM dan didukung oleh Yayasan Tahija telah melakukan penelitian Aplikasi Wolbachia untuk eliminasi Dengue. Hasilnya efektif menurunkan 77,1 persen kasus dengue, menurunkan kebutuhan perawatan RS hingga 86, 2 persen.

Ia mengatakan teknologi ini juga terbukti efektif, aman, dan ramah lingkungan. Metode ini dapat menjadi salah satu inovasi program pengendalian dengue yang melengkapi intervensi yang saat ini sudah dan terus dilakukan.

Ansory juga berpesan kepada warga untuk selalu menjaga kesehatan di tengan pandemi agar tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19 dan penyakit lainnya, seperti demam dengue.

Dalam kunjungan, pihak DPR juga memberikan paket bantuan kepada Pemkab Sleman berupa 40 raket nyamuk, lusiktisida 24 liter, alat Rapid Diagnostic Test (RDT) 40 ribu unit, vaksin Covid-19 sebanyak 30 ribu dosis serta alat tes cepat antigen 10 ribu unit.(ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya