1.708 Anak di Jogja Stunting, Pemkot Gencarkan Edukasi

1.708 Anak di Jogja Stunting, Pemkot Gencarkan Edukasi - GenPI.co JOGJA
Ilustrasi ASI (Shutterstock)

GenPI.co Jogja- Pemerintah Kota Yogyakarta berharap Program Bunda Mengajar yang memasuki penyelenggaraan tahun keempat dapat membantu pemerintah daerah untuk mencapai target zero kekerdilan atau stunting.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan adalah memastikan tidak ada lagi stunting di Yogyakarta.

"Sebagai kota dengan indeks pembangunan manusia tertinggi di Indonesia, maka sudah selayaknya Yogyakarta harus zero stunting,” kata Heroe Poerwadi, Kamis, 9 September 2021.

Menurut dia, salah satu upaya untuk bisa menekan angka kekerdilan harus diawali dengan penataan lingkungan kawasan.

Penataan lingkungan tersebut, lanjut dia, bahkan tidak hanya akan menyelesaikan permasalahan kekerdilan tetapi juga permasalahan kesehatan lain seperti kasus demam berdarah hingga kasus tuberculosis.

“Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut. Perlu dukungan dari berbagai pihak, baik komunitas, korporasi dan akademisi,” katanya.

Oleh karena itu, lanjut Hereo, Program Bunda Mengajar yang sudah diinisasi sejak 2016 tersebut dapat menjadi jawaban atas permasalahan di bidang kesehatan dengan melibatkan korporasi dan komunitas.

Berdasarkan data, prevalensi kasus kekerdilan di Kota Yogyakarta pada 2020 tercatat 14,33 persen atau 1.708 anak. Angka tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan prevalensi tahun sebelumnya 11,3 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya