3.445 Balita di Kabupaten Bantul Alami Masalah Stunting

3.445 Balita di Kabupaten Bantul Alami Masalah Stunting - GenPI.co JOGJA
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat menyampaikan keterangan terkait prevelensi balita stunting di Kabupaten Sleman. (Foto: ANTARA/HO-Pemkab Sleman)

“Penurunan jumlah balita yang dipantau serta belum optimalnya validasi data disebabkan adanya peningkatan kasus COVID-19 dan kebijakan PPKM sehingga banyak posyandu tidak menyelenggarakan kegiatan pemantauan pertumbuhan,” kilahnya.

Prevalensi stunting pada balita dari 86 kelurahan di 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman menunjukkan semuanya di bawah 20 persen.

Artinya. Kabupaten Sleman tidak memiliki masalah kesehatan karena berada di batas dibatas aman.

BACA JUGA:  Menang 11 Lomba, Kecamatan Mlati Juara Umum MTQ Sleman 2021

“Namun tetap diwaspadai kelurahan dengan kategori sedang (prevalensi 10-20 persen) sebanyak 16 kelurahan (18,60 persen),” ujarnya.

“Kategori rendah dengan prevalensi 2,5-10 persen sebanyak 67 kelurahan (7,79 persen) dan kategori sangat rendah dengan prevalensi kurang dari 2,5 persen sebanyak empat kelurahan (3,5 persen) karena status gizi balita bersifat dinamis,” jelasnya.

BACA JUGA:  Wow, Sleman Bikin Aplikasi untuk Lelang Cabai Panen Petani!

Kustini mengatakan, Dinas Kesehatan Sleman akan berupaya mengatasi faktor penyebab stunting.

Sedangkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait akan melakukan pencegahan stunting. (Ant)

BACA JUGA:  Rumah Keluarga Difabel Terbakar, Pemkab Sleman Bantu Bangun Rumah

Kalian wajib tonton video yang satu ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya