Selain itu, wisatawan juga diminta untuk mengisi nomor telepon untuk pelacakan jika suatu saat ditemukan klaster COVID-19 di Malioboro.
“Data yang diisikan pun tidak terlalu banyak dan sudah dibuat sesederhana mungkin untuk memudahkan pengunjung. Tetapi, sekali lagi, karena jumlah pengunjung yang sangat banyak sehingga petugas di lapangan pun kewalahan,” ungkapnya.
Dia berharap, di akhir pekan ada tambahan petugas untuk membantu Jogoboro memastikan seluruh pengunjung memakai aplikasi Sugeng Rawuh.
BACA JUGA: Wawali Yogya: Wisatawan Malioboro Wajib Ikuti Durasi Kunjungan
Setiap pengunjung yang memindai dan mengisi data, akan mendapat peringatan jika durasi berkunjung di Malioboro sudah dua jam.
Karena itu, lanjutnya, Jogoboro tetap harus mengingatkan secara rutin kepada wisatawan.
BACA JUGA: Atur Wisatawan di Malioboro, Pemkot Yogyakarta Buat Aplikasi
Namun, banyak wisatawan yang lupa waktu karena asyik berbelanja atau sekadar jalan-jalan.
“Malioboro ini menjadi destinasi akhir bagi wisatawan untuk mengakhiri perjalanan mereka di Yogyakarta. Makanya, kawasan ini akan semakin ramai saat sore hingga malam hari,” pungkasnya. (Ant)
BACA JUGA: Pemkot Yogyakarta Lanjutkan Vaksinasi Wisatawan di Malioboro
Simak video menarik berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News