Ia menyebut, saat ini sampah masih menjadi persoalan.
Ditambah, masih banyak masyarakat yang belum memilah sampah dan penyedia jasa pengelolaan sampah yang hanya mengangkut tanpa memilah dan mengolahnya.
"Masalah ini semakin diperumit dengan kapasitas daya tampung TPST Piyungan yang sebenarnya sudah melebihi kapasitas namun masih tetap digunakan. Sehingga sampah ini menjadi tanggung jawab kita bersama, agar tidak menimbulkan pencemaran, gangguan kesehatan dan estetika," paparnya.
BACA JUGA: Waduh, Bantul Hasilkan 400 Ton Sampah per Hari
Karena itu, dirinya mendorong masyarakat untuk mulai memilih, memilah, dan mengolah sampah.
“Jangan sampai masalah sampah ini menurun ke anak cucu kita,” serunya.
BACA JUGA: Bersih Sampah di Parangtritis, Bupati Bantul Beri Pesan ke Santri
Ia berharap pengelolaan sampah berbasis BUM-Kal di Kelurahan Potorono akan berhasil.
Sehingga, nantinya bisa menjadi pilot project di kelurahan lain.
BACA JUGA: Bantu Pengelolaan Sampah, Tim UNY Lolos Top 120 Innovillage 2021
Dirinya juga berharap warga Bantul menerapkan budaya baru mengolah sampah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News