
“Aplikasi PeduliLindungi juga tidak bisa memberikan pembatasan kunjungan maksimal dua jam selama di Malioboro. Makanya, kami menggunakan aplikasi sendiri,” imbuhnya.
Aplikasi tersebut juga melengkapi kebijakan "one gate system" untuk mengatur arus bus pariwisata di Kota Yogyakarta yang sudah dilakukan sejak dua paken lalu.
“Ada oknum yang mengakali aturan dengan menurunkan wisatawan dan kemudian menjemputnya mereka kembali. Memang dibutuhkan solusi untuk permasalahan ini,” ungkapnya.
BACA JUGA: Atur Wisatawan di Malioboro, Pemkot Yogyakarta Buat Aplikasi
Untuk sementara, di lokasi-lokasi yang berpotensi terjadi penumpukan dan kerumunan wisatawan, pihaknya akan menggencarkan patroli tim gabungan antara Satpol PP Kota Yogyakarta, TNI dan kepolisian.
“Kami upayakan tidak ada kerumunan terlebih dulu. Jika ada rombongan liar seperti itu, memang menjadi risiko Yogyakarta sebagai tujuan wisata yang terbuka. Kami pasti bisa menyelesaikan kendala tersebut,” katanya.
BACA JUGA: Pemkot Yogyakarta Terapkan One Gate System saat Nataru
Salah satu lokasi yang berpotensi adanya kerumunan yaitu kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
“Sudah ada kesepakatan bahwa di lokasi tersebut akan ada tim patroli yang rutin melakukan pemantauan dan mengingatkan wisatawan untuk tidak berkerumun,” tuturnya. (Ant)
BACA JUGA: Perhatian, Pemkot Yogyakarta Umumkan Bongkar Pagar Titik Nol
Video viral hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News