Dapat Kritikan Karena Raker di Hotel Mewah Yogya, Ini Jawaban KPK

Dapat Kritikan Karena Raker di Hotel Mewah Yogya, Ini Jawaban KPK - GenPI.co JOGJA
Dua Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan Nurul Ghufron saat ditemui awak media di sela acara rapat kerja KPK di Yogyakarta, Kamis. (ANTARA/Luqman Hakim)

GenPI.co Jogja - Selama 27-29 Oktober 2021, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengadakan rapat kerja di Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta.

Namun, raker KPK kali ini mendapat kritikan dari banyak pihak yang menilai tindakan lembaga antirasuah itu tidak etis, karena raker di hotel mewah di tengah pandemi.

Menurut Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, alasan pihaknya menyelenggarakan raker di Yogyakarta salah satunya agar APBN bisa terserap ke daerah.

BACA JUGA:  Dievaluasi KPK, Pemkot Yogyakarta Siap Lakukan Optimalisasi PAD

"Kalau kemudian hanya kami belanjakan di Jakarta, maka daerah tidak akan mampu menyerap atau menggunakannya sehingga kami laksanakan di Yogyakarta," ujar Nurul saat ditemui di sela acara Rapat Kerja KPK di Yogyakarta, seperti melansir Antara, Jumat (29/10).

Setidaknya ada tiga agenda utama raker KPK kali ini, yaitu rapat tinjauan kinerja, evaluasi proses alih status pegawai KPK menjadi ASN, dan menyusun struktur baru setelah pegawai beralih menjadi ASN.

BACA JUGA:  Rektor UII Yogyakarta Sebut KPK dan Korupsi Besar

Gufron menjelaskan, KPK merupakan bagian dari struktur ketatanegaraan yang menggunakan APBN yang berasal dari rakyat.

"Fungsi dari APBN adalah distribusi, bahwa uang yang dikumpulkan dari rakyat itu harus didistribusikan seluas-seluasnya kepada rakyat," tuturnya.

BACA JUGA:  KPK Periksa 10 Saksi Dugaan Korupsi Stadion Mandala Krida Jogja

Rapat di luar daerah bukan pertama kali dilakukan, pada 2020 lalu, menurut Gufron, rapat juga pernah digelar di Bandung, Jawa Barat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya