Soal UMK, Serikat Pekerja Gunungkidul Berharap Ada Kenaikan

Soal UMK, Serikat Pekerja Gunungkidul Berharap Ada Kenaikan - GenPI.co JOGJA
Ilustrasi - Pekerja membuat permen coklat di pusat pengolahan kakao Taman Teknologi Pertanian, Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Senin (6/2/2017). (FOTO: ANTARA/Aditya Pradana Putra)

GenPI.co Jogja - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kabupaten Gunungkidul berharap ada kenaikan upah minimum kabupaten (UMK) untuk 2022 mendatang.

Ketua KSPSI Gunungkidul Budiyono mengatakan pihaknya sebelumnya telah mengusulkan kenaikan UMK saat pertemuan dengan asosiasi pengusaha dan instansi terkait.

Adapun besaran usulan yakni Rp1.770.000 atau bisa naik lima hingga tujuh persen dibandingkan pada 2021 ini.

BACA JUGA:  Rilis Baru, Upah Buruh Tani di Yogyakarta Terendah se-Indonesia

“Usulan itu kami sampaikan saat pertemuan dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta asosiasi penguasaha,” katanya, dikutip dari Antara, Jumat (18/11).

Menurut Budiyono, keinginan kenaikan UMK itu memang dilema. Ia menyebut besaran UMK itu memang ideal bagi buruh.

BACA JUGA:  Selamatkan Ekonomi, Ini Imbauan Wawali Yogyakarta ke Perusahaan

Namun di sisi lain memberatkan pengusaha yang saat ini memang masih masa pemulihan ekonomi.

“Kalau (kenaikan) tidak seperti usulan, harapannya ada kenaikan tiga hingga empat persen,” tuturnya.

BACA JUGA:  Ekonomi Pulih, Relaksasi Retribusi Pedagang Pasar Dihentikan

Sementara, Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunungkidul Asih Wulandari mengatakan UMK sudah ada regulasi yang berlaku dalam menetapkannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya