GenPI.co Jogja - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Badan Usaha Milik Desa Binangun Mujur Srikayangan, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo bekerja sama.
Mereka meluncurkan "Agen BPD DIY Sinergi Digitalisasi untuk Pemberdayaan Berbasis Komunitas" untuk memulihkan ekonomi pada masa pandemi COVID-19 di Desa Srikayangan.
Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad mengatakan, Desa Srikayangan merupakan pusat bawang merah dari hulu ke hilir.
Sehingga, perputaran uang masyarakat sangat tinggi dan membutuhkan pelayanan keuangan yang cepat.
"Hal ini sejalan dengan program yang kami lakukan, yakni Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif) saat ini kita kembangkan lagi dengan Agen BPD DIY, sehingga terjadi peningkatan fungsi dan manfaatnya bisa dinikmati masyarakat di daerah Srikayangan ini. Kami berharap dengan layanan ini mampu menggerakan ekonomi masyarakat dengan cepat," ujarnya seperti melansir Antara, Senin (1/11).
Dirinya berharap Laku Pandai mampu mendukung BUMDes Binangun Mujur Srikayangan dalam memberikan pinjaman kepada petani bawang merah di wilayah ini.
Apalagi, petani akan membutuhkan pinjaman modal saat musim tanam.
Selain itu, masyarakat juga bisa meminjam modal untuk membeli bawang merah saat panen raya.
"Mereka bisa pinjam modal ke BPD DIY melalui Badan Usaha Milik Desa Binangun Mujur Srikayangan, Kecamatan Sentolo. Bunga dari kami hanya tiga persen dalam setahun, kalau petani pinjam dengan sistem "sebrakan", tentu bunganya sangat ringan," katanya.
Sementara itu, Pimpinan BPD DIY Cabang Wates, Suroso menambahkan, saat ini masih banyak masyarakat yang belum menerima layanan perbankan.
Ditambah, kebutuhan transaksi non tunai yang terus meningkat, mendorong pihaknya juga meningkatkan layanan yang serupa.
"Seperti yang kita tahu pekembangangan bisnis dan teknologi yang pesat menuntut sebuah inovasi, dan dengan tema sinergi digitalisasi untuk pemberdayaan berbasis komunitas, kami buka layanan tanpa kantor dengan kerja sama dengan pihak lain yang bersifat keagenan," sebutnya.
BPD DIY menurut Suroso, hingga Senin (1/10) memiliki 52 agen dan 27 agen diantaranya bekerja sama dengan BUMDes.
Selain bekerja sama dengan BUMDes, BPD DIY juga menyerahkan program-program Corporate Social Responsibility (CSR ) kepada Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.
Program CSR itu berupa bantuan mobil layanan pajak, Anjungan Dukcapil Mandiri untuk menunjang layanan pajak dan kependudukan.
"Kami juga menyerahkan perjanjian kredit KUR dan pemberdayaan ekonomi daerah dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Kulon Progo, Sutedjo mengapresiasi dan berterimakasih kepada PT. Bank BPD DIY, atas bantuan dan kerjasama selama ini.
"Dengan adanya agen Bank BPD DIY yang berada di setiap pelosok Kalurahan ini, ekonomi masyarakat akan cepat tumbuh berkembang, baik ekonomi kecil maupun non formal, yang dilakukan oleh komunitas atau kelompok usaha tani dan lain-lain," katanya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News