GenPI.co Jogja - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) penataan kawasan Malioboro juga menyasar kantong parkir.
Ketua Asita DIY Hery Setyawan mengatakan pemerintah daerah perlu memikirkan aturan yang mendukung pariwisata, seperti kantong pakir dan jam buka tutup.
“Jangan berhenti di penataan padagang kaki lima (PKL),” katanya, Senin (14/2).
BACA JUGA: Sultan HB X: Kawasan Malioboro Ditata 3 Bulan
Menurut Hery, dalam penataan kantong parkir juga perlu melibatkan pakar transportasi.
Sekaligus juga memperhatikan mengenai kenyamanan turis.
BACA JUGA: Wali Kota Yogyakarta Minta Malioboro Disebut Kawasan Cagar Budaya
“Monggo (silakan) dipikirkan bagaimana penataannya,” tuturnya.
Hery juga menyebut PKL yang lokasinya dipindah ke Teras Malioboro 1 dan 2 tidak akan mengurangi daya tarik Malioboro.
BACA JUGA: Malioboro Bakal Bersolek, Ini Rencana Pemkot Yogyakarta
Dia mengatakan penataan itu akan menyetarakan Malioboro dengan tempat wisata di sejumlah negara maju sehingga bisa meningkatkan jumlah turis.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News