GenPI.co Jogja - Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Singgih Raharjo menyebut, acara Jogja Batik Carnival yang digelar Kamis (28/10) di Distinasi Wisata Tebing Breksi, menjadi momen untuk mempromosikan dan membangkitkan pariwisata DIY.
Lewat acara yang masuk ke dalam rangkaian Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2021 ini, pihaknya juga ingin membuktikan batik Indonesia telah diakui UNESCO pada 2009 silam.
“Ini juga merupakan promosi bahwa Batik merupakan warisan budaya tak benda yang sudah diakui oleh UNESCO,” ujar Singgih dalam keterangannya, Sabtu (30/10).
BACA JUGA: Asah Minat Wirausaha, Para Santri Pondok Dilatih Usaha Batik
Ia juga berharap, rangkaian acara tersebut dapat menunjukkan ke masyarakat jika Yogyakarta ditunjuk World Craft Council (WCC) pada 2014 sebagai Kota Batik Dunia.
Singgih menyebut, acara tersebut diikuti berbagai elemen masyarakat, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga sanggar seni.
BACA JUGA: Dekranasda Selenggarakan Gebyar Batik Sleman 2021, Ada Apa Saja?
Tari Batik Sinom Parijotho karya Ratih Anjani menjadi pembuka dalam acara kali ini.
Tarian ini menurut Singgih, menggambarkan kesibukan masyarakat membuat batik sekaligus mengapresiasi masyarakat Kabupaten Sleman.
BACA JUGA: Lestarikan Warisan Budaya, Bantul Luncurkan Batik Sawo Kecik
Selain tarian tersebut, juga ada fashion show karya Dimas Diajeng yang mengenakan Batik Ceplok Kembang Kates, batik khas Bantul.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News