Harga BBM Naik? Ekonom UGM: Sebaiknya Jangan Tahun Ini

Harga BBM Naik? Ekonom UGM: Sebaiknya Jangan Tahun Ini - GenPI.co JOGJA
Ilustrasi. Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menyebut jika terjadi harga BBM naik untuk pertalite dan solar maka bisa memperburuk daya beli masyarakat. (FOTO: ANTARA/Rosa Panggabean/ed/12.

GenPI.co Jogja - Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menyebut jika terjadi harga BBM naik untuk pertalite dan solar maka bisa memperburuk daya beli masyarakat.

Selain itu tingkat konsumsi masyarakat juga akan memburuk, sehingga menurunkan pertumbuhan ekonomi.

Fahmy mengatakan mengambil opsi harga BBM subsidi naik bukan pilihan yang tepat saat ini.

BACA JUGA:  Warga Jogja Bersiap! Kemungkinan Harga BBM Naik Minggu Depan

“Jumlah konsumen pertalite dan solar di atas 70 persen, sudah pasti menyulut inflasi,” katanya dikutip dari Antara, Senin (22/8).

Fahmy mengungkapkan beban APBN untuk subsidi energi semakin membengkak hingga mencapai Rp 502,4 triliun.

BACA JUGA:  Timbun BBM, 2 Warga Asal Semarang Ditangkap Polda DIY

Jika kuota pertalita yang ditetapkan 23 ribu kilo liter akhirnya jebol, maka subsidi bisa mencapai di atas Rp 600 triliun.

Menurut Fahmy, ketika pertalite dinaikan menjadi Rp 10 ribu per liter maka akan memberikan kontribusi terhadapi inflasi yang diperkirakan mencapai 0,97 persen.

BACA JUGA:  Petani dan UMKM di Sleman Tak Lagi Kesulitan Membeli BBM Subsidi

Dia menyebut dengan kontribusi itu maka inflasi tahun berjalan bisa sampai 6,2 persen yoy (year on year).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya