Seni Jalanan, Aparat Seharusnya Tak Alergi Kritik Lewat Mural

Seni Jalanan, Aparat Seharusnya Tak Alergi Kritik Lewat Mural - GenPI.co JOGJA
Ketua Program Studi Pengkajian Seni pertunjukan dan Seni Rupa SPS UGM Budi Irawanto. (Foto: Humas UGM)

GenPI.co Jogja - Ketua Program Studi Pengkajian Seni pertunjukan dan Seni Rupa SPS UGM Budi Irawanto menyebut mural merupakan seni jalanan yang bersifat visual.

Budi pun tak sepakat adanya penghapusan mural dengan menggunakan isu vandalisme atau dianggap mengganggu keindahan kota.

“Mural bagian dari seni jalanan, sangat dekat dengan kritik sosial dan politik. Tapi tidak semua mural bermuatan politik,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/10).

BACA JUGA:  Top! MM UGM Berprestasi di Kancah Internasional

Menurut Budi, mural sebenarnya lebih banyak mengekspresikan keindahan visual menggunakan medium dengan yang ada di jalan, dinding, dan bangunan arsitektur.

Budi mengajak seniman mural untuk membuat mural yang mampu membangun keindahan kota dengan baik.

BACA JUGA:  Kontes Robot Digelar di UGM, 278 Tim Unjuk Kebolehan

Meski berbagai mural juga berisi konten yang berupa kritik sosial dan politik kepada pemerintah sebagai bagian dari ekspresi.

Budi pun mengharapkan pemerintah atau aparat tidak alergi terhadap kritik sosial lewat mural.

BACA JUGA:  Pertengahan Oktober UGM Berencana Kuliah Tatap Muka

Budi mendukung penghapusan mural apabila berisi gambar ajakan kebencian dan provokasi serta tidak menampilkan karya seni yang sesungguhnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya