
Teguh mengatakan, sentimen agama hingga berita hoaks sering terjadi dalam bergulirnya pemilu demi merebut suara rakyat dan meraih kemenangan.
Demi mencegahnya, Teguh menjadikan kasus tersebut sebagai pijakan “filsafat pemilu” dalam kontestasi pemilu di 2024 nanti.
Dalam membangun demokrasi di Indonesia, Teguh merasa kehadiran “filsafat pemilu” untuk membangun moralitas sangat penting selain melakukan pembicaraan hingga tindakan hukum.
BACA JUGA: Top! 3 Mahasiswa UIN Suka, Pamer Sabun Penetralisasi Liur Anjing
“Tidak hanya hukum, tapi filsafat pemilu juga perlu untuk membangun moralitas,”katanya. (*)
Simak video menarik berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News