Pemerintah, lanjutnya, juga tengah bersiap untuk membawa Indonesia ke dalam transisi dari pandemi kepada endemi pada 2022 nanti.
Peralihan ini tidak serta merta dapat mengembalikan perekonomian Indonesia seperti pada masa sebelum pandemi.
Namun, seiring dengan perbaikan kondisi pandemi, harapan pemulihan ekonomi pun juga meningkat.
BACA JUGA: Kuliah Luring Secara Penuh, UGM Tunggu Kasus Covid Turun Drastis
Sementara itu, upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi serta pemulihan ekonomi nasional memerlukan kontribusi kreatif dan inovatif dari anak muda Indonesia yang mampu melakukan optimalisasi teknologi digital dan menemukan solusi untuk tantangan sosial-ekonomi yang dihadapi negara ini.
Data e-Conomy SEA 2020 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company menyebutkan, ekonomi digital di Indonesia pada 2020 tumbuh sebesar 11 persen jika dibandingkan dengan 2019, meski di tengah pandemi COVID-19.
BACA JUGA: Epidemiolog UGM: Masyarakat Perlu Menjaga Kondisi Tetap Kondusif
Transaksi ekonomi digital tercatat mencapai Rp632 triliun pada 2020, dan berpeluang tumbuh sampai 8 kali lipat pada 2030.
Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, terdapat sejumlah hal yang perlu ditingkatkan, salah satunya ketersediaan tenaga kerja yang memiliki keterampilan di bidang teknologi, selain faktor lain seperti infrastruktur telekomunikasi.
BACA JUGA: Alumnus UGM Bersuara di Forum Asia Tenggara, Keren!
Kondisi tersebut membuka kesempatan yang luas bagi generasi muda Indonesia untuk memberi kontribusi dan menunjukkan kiprahnya sesuai bidang yang ditekuni.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News