Pakar UGM Beber Dampak Buruk Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi

Pakar UGM Beber Dampak Buruk Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi - GenPI.co JOGJA
Ilustrasi. Pakar UGM Novi Poespita Candra mengungkapkan dampak buruk jam masuk sekolah lebih pagi. (FOTO ANTARA/Saiful Bahri)

GenPI.co Jogja - Pakar Perkembangan Anak, Remaja, dan Pendidikan Fakultas Psikologi UGM Novi Poespita Candra mengungkapkan dampak buruk jam masuk sekolah lebih pagi.

Kebijakan jam masuk sekolah pukul 05.30 WIB tersebut diterapkan di Nusa Tenggara Timur.

Menurut Novi, jam masuk sekolah lebih pagi dikhawatirkan anak-anak tidak akan sempat sarapan atau kualitas sarapannya berkurang.

BACA JUGA:  Peneliti UGM Beberkan Penyebab Longsor di Sriharjo, Bantul

“Ini akan berpengaruh pada konsentrasi belajarnya di sekolah,” katanya dikutip dari Antara, Jumat (3/3).

Dampak negatifnya juga bisa berpengaruh pada fisik, emosi, hingga kognisi. Dari segi fisik, menurutnya akan berpengaruh pada kualitas tidur.

BACA JUGA:  Terdampak Gempa, Mahasiswa UGM Asal Cianjur Dapat Bantuan

Perubahan jam sekolah ini juga bisa berdampak kelelahan kronis sehingga menurunkan imunitas tubuh. Anak pun akan menjadi lebih rentan terhadap serangan penyakit.

Menurut Novi, orang tua juga akan mudah tersulut emosi ketika melihat anaknya belum siap berangkat sekolah.

BACA JUGA:  Fenomena Jalan Ambles di Sriharjo Bantul Diteliti Tim UGM

“Belum lagi kalau terlambat sekolah, bisa mendapat hukuman. Guru juga bisa emosi karena capek,” tuturnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya