Fenomena La Nina, Pakar Sebut perlu Ada Ronda Malam

Fenomena La Nina, Pakar Sebut perlu Ada Ronda Malam - GenPI.co JOGJA
Pengendara motor melaju di atas jembatan sungai Ciliwung yang arus airnya deras, di Kelurahan Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/2/2021). (FOTO: ANTARA/Arif Firmansyah/hp)

GenPI.co Jogja - Pakar Iklim dan Bencana UGM Emilya Nurjani mengatakan wilayah yang rawan terjadi banjir dan longsor sudah seharusnya melakukan mitigasi saat BMKG mengeluarkan prediksi terjadinya La Nina.

Penduduk di lokasi rawan bencana harus telah melakukan evakuasi ke tempat aman yang disediakan pemerintah setempat saat curah hujan tinggi.

Emilya mengungkapkan perlu juga adanya ronda malam untuk mengantisipasi dampak bencana banjir dan longsor.

BACA JUGA:  Penting! Ini Imbauan Wagub DIY Soal Ancaman La Nina

“Perlu ronda malam, sehingga ketika ada potensi banjir dan longsor bisa cepat diketahui,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/11).

Sedangkan untuk wilayah yang sudah ada early warning system (EWS) atau peringatan dini, tinggal memantau alat tersebut.

BACA JUGA:  Waspada La Nina, 12 Kecamatan di Kulon Progo Rawan Bencana

“Kalau wilayah yang sudah ada alarm bencana longsor, ikuti saja bunyi sirine bencananya,” tuturnya.

Fenomena La Nina ini berupa peningkatan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian barat.

BACA JUGA:  BMKG: Badai Paddy Berdampak Cuaca di Yogyakarta

Dampaknya yakni pergerakan massa di kawasan tersebut termasuk Indonesia dan Asia Tenggara dengan membawa banyak uap yang menghasilkan hujan dengan intensitas yang lebih tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya