Firili memperkirakan, pada tahun itu Indonesia akan masuk ke dalam jajaran lima kekuatan ekonomi dunia.
"Karena itu KPK harus memberikan sumbangsih, harus memberikan peran," kata dia.
Selain itu, ia juga menanggapi kritikan banyak pihak mengenai raker KPK di Yogyakarta.
BACA JUGA: KPK Raker di Hotel Mewah, JAK Yogya: Sudah Hilang Keteladannya
Menurutnya, saat pergi ke Yogyakarta, rombongan pimpinan dan pejabat KPK menggunakan sarana transportasi yang paling murah
"Jadi saya sampaikan ya, kami datang ke Yogyakarta ada berbagai alternatif transportasi yang bisa dipakai. Tapi kami ambil yang paling murah. Ada kereta api, tetapi kereta lebih mahal dibandingkan pesawat. Tetapi kita jangan bicara tentang murah atau mahal, tetapi tujuannya," jelasnya.
BACA JUGA: Mendapat Kritikan, Para Pimpinan KPK Asyik Gowes di Sleman
Sementara itu, Marwata menambahkan, rangkaian kegiatan KPK di Yogyakarta sudah ditentukan sejak awal untuk disusun agar tidak melebih plafon.
"Pasti. Itu saya pastikan dan juga tidaj akan mengganggu anggaran operasional untuk kegiatan yang lain, misalnya kegiatan penindakan. Itu betul-betul sudah kami alokasikan dari awal dan saya yakin pasti ada sisa," tanggapnya.
BACA JUGA: KPK Rapat di Hotel Mewah dan Gowes, JCW: Warga Masih Tertatih
Ia juga mengklaim, raker kali ini jauh lebih hemat dibandingkan dulu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News