Waspada Stunting, Pemkot Yogyakarta Dirikan 124 Dapur Balita

Waspada Stunting, Pemkot Yogyakarta Dirikan 124 Dapur Balita - GenPI.co JOGJA
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi saat mengunjungi dapur balita di Kelurahan Klitren, Kecamatan Gondokusuman (photo: warta.jogjakota)

GenPI.co Jogja - Untuk mencegah stunting dan membantu warga yang kurang mampu, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menyerahkan bantuan mbagehi ngluwihi berupa paket pemenuhan gizi untuk keluarga yang memiliki anak balita atau ibu hamil di RW 08, Kampung Iromejan, Kelurahan Klitren, Kecamatan Gondokusuman, Jumat (22/10).

Heroe menyebut, saat ini sudah berdiri 124 dapur balita dan Kliten merupakan kelurahan terakhir yang mendirikan dapur balita.

“Dapur Balita merupakan prakarsa TP PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Kota Yogyakarta dalam upaya pemenuhan gizi keluarga dan pencegahan stunting sedangkan mbagehi ngluwihi adalah bentuk kepedulian pada sesama melalui berbagi bahan makanan atau makanan untuk warga kurang mampu atau yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah,” ujar Heroe dalam keterangannya, Sabtu (23/10).

BACA JUGA:  Cegah Stunting, Pemkot Yogyakarta Sosialisasi Bahaya Anemia

Ia mengatakan, saat ini Pemkot tengah melaksanakan program 8.000 hari kehidupan untuk menjaga anak sejak usia nol hingga 8.000 hari dari kemungkinan gizi buruk atau kurang gizi yang bisa menghambat tumbuh kembang anak.

“Sasaran yang kami bidik adalah pelajar dengan harapan mereka yang selama ini memiliki pola makan yang tidak sehat (instan) akan menyadari pentingnya keseimbangan gizi dalam pola makan yang bisa berdampak pada generasi berikutnya,” tutur Heroe.

BACA JUGA:  Stunting di Kulon Progo Terus Menurun, Bupati Ungkap Strateginya

Sementara Ketua PKK RW 08, Iromejan Ning Nurani dalam laporannya menuturkan, di wilayahnya terdapat lahan yang ditanami sayur dan ada warga yang membudidayakan ikan lele serta memiliki ternak ayam petelur.

Dari potensi tersebut, ia mengklaim hal itu bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan bisa membantu 20 keluarga yang memiliki balita atau ibu hamil.

BACA JUGA:  1.708 Anak di Jogja Stunting, Pemkot Gencarkan Edukasi

“Awalnya kami merintis dapur balita guna pemenuhan gizi keluarga namun dengan adanya pandemi COVID-19, maka dapur balita berkembang menjadi dapur balita peduli COVID-19 yang memberikan bantuan pada warga yang melakukan isolasi mandiri,” jelas perempuan yang dipanggil Ani tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya