Sebelum Program Hamil, Perempuan Disarankan Skrining Kesehatan

Sebelum Program Hamil, Perempuan Disarankan Skrining Kesehatan - GenPI.co JOGJA
Ilustrasi - Orang menahan sakit akibat asam lambung. ANTARA/HO-Pexels.

GenPI.co Jogja- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo meminta para calon ibu melakukan skrining kesehatan terlebih dahulu sebelum menikah.

Hal itu untuk mengetahui status gizi dan nutrisi yang dimiliki sebelum menikah supaya anak tidak lahir stunting (kerdil).

“Untuk perempuan, harus memenuhi syarat untuk hamil. BKKBN tidak akan melarang orang untuk menikah karena bukan kewenangannya. Tetapi BKKBN ingin melakukan skrining sebelum nikah, diperiksa dulu status nutrisinya,” kata Hasto.

Hasto menyebutkan, walaupun 70 persen faktor yang paling berpengaruh terhadap anak lahir stunting adalah faktor sensitif seperti lingkungan, pendidikan dan kemiskinan, namun 30 persen faktor spesifik yang berhubungan dengan kesehatan harus tetap terus dipantau.

Ia mengungkapkan bayi yang lahir dengan keadaan under standart yakni dengan panjang badan kurang dari 48 sentimeter, saat ini masih di atas 20 persen. Kemudian 25 persen bayi lahir sebelum waktunya.

Melihat kondisi kelahiran pada bayi tersebut, dia menyarankan bagi perempuan yang ingin menikah dan memiliki rencana memiliki anak agar tidak menikah pada usia terlalu muda.

Sedangkan untuk perempuan yang sudah cukup usia perlu memenuhi syarat-syarat untuk bisa hamil.

Ia menjelaskan apabila calon ibu belum memenuhi syarat untuk hamil, BKKBN tidak akan melarang untuk menikah, tetapi menyarankan untuk memperhatikan kesehatan terlebih dahulu sebelum nantinya ibu hamil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya