Mengenal Gerabah Kasongan, Warisan Budaya Diakui UNESCO

05 September 2021 16:00

GenPI.co Jogja- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki segudang kerajinan seni tradisional yang masyhur di kalangan wisatawan.

Gerabah Kasongan di desa Kasongan, Bantul, menjadi salah satu kerajinan endemik yang masuk dalam kategori Warisan Budaya Tak Benda.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menetapkan Gerabah Kasongan sebagai Warisan Budaya Tak Benda.

Jadi, meski tak seperti warisan budaya seperti artefak atau situs, Gerabah Kasongan dianggap sebagai peninggalan kebudayaan yang tetap memiliki nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni.

Kasongan terkenal sebagai sentra kerajinan gerabah atau keramik. Gerabah khas kasongan tidak hanya diminati di dalam negeri, tapi juga laku di pasar Asia dan Eropa.

Teknik pembuatan gerabah bermacam-macam, ada menggunakan teknik pijat yakni membuat bentuk dengan mengunakan tangan secara langsung dengan dipijat-pijat atau ditekan-tekan sesuai bentuk yang diinginkan.

Teknik ini memungkinkan hasil tanah liat menjadi lebih padat dan lebih tahan lama tidak mudah mengelupas.

Berikutnya adalah cara pembuatan gerabah dengan teknik pilin yakni membuat tanah liat dipilin-pilin atau dipelintir atau dibentuk menyerupai cacing panjang dengan ukuran sama atau disesuaikan dengan kebutuhan. Lalu, hasil pilinan tersebut disusun secara melingkar sesuai bentuk yang diinginkan.

Bisa juga menggunakan teknik lempeng atau slab merupakan teknik yang membuat kreasi tanah liat dengan terlebih dahulu dibuat menjadi lempengan dengan ketebalan yang sama. Biasanya berbentuk kubistis atau kotak dengan permukaan yang rata dari hasil menggunakan roll atau kayu penggilas.

Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB, UNESCO menyebut Warisan Budaya Tak Benda adalah segala praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan yang diwariskan dari generasi ke generasi dan senantiasa diciptakan kembali oleh masyarakat, kelompok, dan dalam beberapa kasus, perorangan.

Proses ini terjadi secara berkelanjutan sebagai bagian warisan budaya mereka.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA