Pelestarian Wayang Kulit perlu Sentuhan Literasi Digital

03 September 2021 07:00

GenPI.co Jogja - Pergelaran wayang kulit yang saat ini masih terselenggara, bukan berarti tidak memiliki ancaman.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dosen Folsafat Wayang dari Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Iva Ariani.

Ia mengatakan sebuah karya lakon wayang mungkin dapat terus mengikuti perubahan kondisi di lingkungan masyarakat.

Namun pergelaran wayang kulit saat ini tengah menghadapi permasalahan kelangkaan generasi.

Iva mengatakan generasi baru sekarang tidak banyak mengenal ‘bahasa’ wayang.

Apalagi media komunikasi yang digunakan sekarang ini juga bukan media komunikasi yang selama ini digunakan untuk pergelaran wayang yakni media sosial.

Untuk itu, Iva mengatakan dalam rangka adaptasi ke dunia baru, pergelaran wayang juga harus masuk ke dunia virtual.

Menurut Iva, banyak dalang yang tidak bisa menggunakan teknologi digital. Oleh karena itu, upaya pelestarian pertama sekali memerlukan literasi digital kepada para pekerja seni.

Iva berharap semua pihak dapat mendukung dan ikut bekerja sama dalam upaya melestarikan salah satu media komunikasi penting dalam masyarakat Indonesia tersebut.

“Kita, seniman wayang, harus menyentuh dunia-dunia virtual karena disitulah banyak generasi muda. Hampir semua instansi pemerintah sudah menggunakan media sosial,” katanya dalam keterangannya belum lama ini.

Iva menyebut media sosial menjadi kunci penting bagaimana agar bisa membuat masyarakat lebih mengenal wayang. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA