GenPI.co Jogja - Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Sarasehan Penghayat Kepercayaan sebagai upaya pelestarian paguyubannya.
Sarasehan yang digelar di Hotel Royal Darmo, Malioboro, Kota Yogyakarta ini digelar pada Kamis (10/2) lalu.
Kegiatan tersebut merupakan realisasi program penyelenggaraan keistimewaan Yogyakarta terkait kebudayaan, kegiatan adat, seni, tradisi dan lembaga budaya.
Dalam sarasehan itu salah satu narasumber yang dihadirkan yakni Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DIY Dwi Ratna Nurhajarini.
Dwi Ratna memaparkan mengenai upaya pelestarian organisasi ini di tengah era globalisasi.
Selain itu juga mengenai pembinaan dan pengelolaannya terhadap paguyiban penghayat kepercayaan.
Perwakilan dari Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa-Indonesia (MLKI) DIY Bambang Utomo mengatakan eksistensi paguyuban penghayat kepercayaan di DIY menurun.
Dia menyebt ada beberapa faktor baik eksternal maupun internal yang membuat eksistensinya menurun.
“Eksistensi menurun hingga 51 persen, salah satunya stigma negatif masyarakat,” katanya dikutip dari laman resmi Disbud DIY, Jumat (11/2).
Dalam acara tersebut juga diikuti oleh sekitar 50 perwakilan dari beberapa Paguyuban Penghayat Kepercayaan di DIY. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News