GenPI.co Jogja - Sejarawan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Baha’uddin menyebut setiap jengkal tanah di Yogyakarta mengandung sejarah.
Bahkan, menurutnya perkampungan di Yogyakarta punya kisah sejarah di balik penamaannya.
“Ini yang disebut toponim,” katanya dikutip dari laman resmi Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Kamis (9/12).
Hal tersebut dikatakannya saat Focus Group Discussion dalam upaya pembinaan dan pengembangan sejarah di Kota Yogyakarta yang digelar di Hotel Grand Zuri, Rabu (8/12).
Baha’uddin mengatakan hal itulah salah satu potensi dan keistimewaan Yogyakarta.
Menurut Baha’uddin, potensi itu perlu dikenalkan kepada masyarakat luas melalui sebuah narasi sejarah lokal.
“Dengan begitu, akan tercipta historical belong. Keistimewaan Yogyakarta bukan hanya milik birokrat tapi juga milik rakyat,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti menyebut daerahnya menyimpan banyak potensi sejarah lokal yang perlu diliterasikan menjadi sebuah narasi.
Yetty mengatakan narasi sejarah bisa menggambarkan keunikan karakter setiap wilayah Rintisan Kelurahan Budaya dan Kelurahan Budaya.
“Diharapkan setiap Rintisan Kelurahan Budaya dan Kelurahan Budaya bisa memperkuat dan memerkaya narasi sejarah yang menonjolkan keunikannya,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News