GenPI.co Jogja - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan Desa Mandiri Budaya (DMB) perlu diperkuat.
Caranya, dengan melibatkan masyarakat di dalam pengelolaannya.
Menurutnya, kesuksesan DMB tak lepas dari struktur organisasi dan hubungan fungsional lintas organisasi perangkat daerah (OPD).
“Saya menunggu munculnya embrio gagasan tentang bentuk simplifikasi struktur organisasi dan hubungan fungsional lintas OPD itu karena program DMB melibatkan 15 OPD DIY dan OPD kabupaten/kota,” ujarnya melansir Antara, Selasa (30/11).
Hal itu dikatakan dalam "Sharing Session Leadership: Penguatan Desa Mandiri Budaya" di Yogyakarta, Senin (29/11).
Sri Sultan mengatakan, DMB merupakan desa model yang dikelola secara terpadu dengan memperhatikan peran warga dalam pengelolaannya.
Menurutnya, DMB penting karena memiliki peran strategis dan bisa memberikan identitas desa.
Dampak penetapan desa model tersebut untuk memotivasi peningkatan kesadaran dan peran serta warga dalam DMB.
Sri Sultan pun mengusulkan simplifikasi pengorganisasian lintas struktural dan fungsional dengan membentuk satuan tugas semi purna waktu.
“Untuk satgas ini pemimpin timnya sekda didampingi Ketua Harian Paniradya Pati dan Wakilnya yakni Kepala Biro Organisasi yang didukung SDM Pejabat Eselon 3 OPD terkait yang kompeten di bidang pengorganisasian,” ujarnya.
Sri Sultan berharap pengembangan potensi desa bisa dimaksimalkan dengan pendekatan sosial sesuai dengan profil setiap desa.
Menurutnya, jika keunggulan itu ditingkatkan lewat strategi desa melayani kota, kemungkinan desa juga bisa menjadi sentra pertumbuhan.
“Maka, pembangunan desa oleh kabupaten, harus diprioritaskan. Karena relevan untuk mengakselerasi pembangunan desa, dimana sumber potensinya ada di desa,” ujarnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News