Bupati Kulon Progo Berharap Gelar Wayang Terbuka di PPKM Level 1

08 November 2021 05:00

GenPI.co Jogja - Gelaran melukis dan pameran wayang di lorong Kawasan Tugu Malioboro (KTM) Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Minggu (7/11), mendapat apresiasi dari Bupati Kulon Progo, Sutedjo.

Menurutnya, hal itu merupakan upaya memelihara dan membina seni budaya.

"Budaya adalah jati diri bangsa, ini merupakan wujud nyata kita untuk tetap memelihara dan membina eksistensi budaya bangsa kita sendiri," sebutnya, mengutip laman resmi Pemkab Kulon Progo, Senin (8/11).

BACA JUGA:  Pertunjukkan Wayang Disebut Mampu Antisipasi Krisis Moral

Sutedjo juga menjelaskan, pihaknya terus mendukung kesenian wayang di Kulon Progo.

Salah satunya yaitu gelaran lomba dalang cilik setiap tahun yang diadakan Pemkab Kulon Progo.

BACA JUGA:  Ada Pentas Wayang di Bandara Internasional Yogyakarta Kulon Progo

Saat PPKM sudah turun jadi level 1, ia berharap Kulon Progo dapat menggelar pertunjukan wayang secara umum dan terbuka.

Selain untuk mengeksiskan pelaku seni, hal itu untuk mengangkat ekonomi rakyat.

BACA JUGA:  Tutup Rangkaian Hari Jadi Ke-70, Kulon Progo Gelar Wayang Kulit

Karena di dalam pertunjukan wayang, banyak terlibat pelaku usaha di dalamnya.

"Sesungguhnya wayang ini bisa ikut menggeliatkan roda ekonomi, asalkan kita mampu mempertahankan atau menurunkan kiranya hingga level satu atau bahkan sudah menjadi zona hijau tidak masuk PPKM, kita harus terus berjuang hingga nantinya bisa lebih leluasa lagi aturan PPKMnya," sebutnya.

Sementara itu, menurut Direktur Dini Art Production, Taufik Ridwan, penyelenggara acara tersebut.

Melukis dan pameran wayang merupakan rangkaian acara dalam memperingati Hari Wayang Sedunia pada 7 November 2021.

Menurut Taufik, acara yang juga menampilkan pameran wayang itu digelar sejak 16 Oktober lalu dan berakhir pada 15 November 2021.

"Selain memperingati hari Wayang Sedunia, ini juga merupakan upaya kita di era pandemi membantu seniman yang tidak bisa leluasa berkarya, dengan konsep menghadirkan karya seni di keramaian dengan harapan masyarakat nantinya bisa mengapresiasi serta mengoleksinya karya itu," ujarnya.

Ia menambahkan, ada sekitar 22 seniman dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berpartisipasi.

Taufik mengharapkan, kegiatan kali ini bertujuan untuk memberikan warna di bandara dan menampilkan nilai-nilai budaya tradisional.

Nantinya, lanjutnya, setiap bulan pihaknya akan menampilkan tema maupun berbagai karya seni yang berbeda.

Karena menurutnya, masih banyak karya seni anak bangsa yang harus diapresiasi masyarakat. (KulonProgokab)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA