GenPI.co Jogja - Warisan budaya takbenda (WBTb) dari Kabupaten Bantul yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai WBTb Indonesia akan dikembangkan dan dipromosikan.
Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Nugroho Eko Setyanto mengatakan pengembangan dan upaya promosi ini sudah menjadi kewajiban.
“Kewajiban bersama antara pemda, masyarakat maupun pihak lain,” katanya, Kamis (4/11).
Adapun tiga WBTb dari Bantul itu di antaranya Gudeg Manggar dan Lemper Sanden dari domain kemahiran dan kerajinan tradisional.
Kemudian juga dari domain adat istiadat masyarakat, situs dan perayaan, adalah Nyadran Agung Makam Sewu.
Tiga warisan budaya itu ditetapkan sebagai WBTb Indonesia pada 29 Oktober lalu.
Upaya pengembangan dan promosi ini di antaranya dengan menjadikannya sebagai ikon supaya bisa semakin dikenal oleh masyarakat maupun turis.
Nugroho mencontohkan seperti tahun sebelumnya berupa sate klatak yang ditetapkan sebagai WBTb yang kemudian juga dikembangkan.
“Klatak sekarang menjadi ikon wisata kuliner,” tuturnya.
Menurut Nugroho, ketika turis datang ke daerah Pleret, maka akan mengetahui ikon di daerah itu merupakan sentra sate klatak. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News