GenPI.co Jogja - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menutup acara Jogja International Batik Biennale (JIBB), Sabtu (6/11).
Sultan mengungkapkan melalui event ini, batik bisa lebih dikenal di level internasional dan menjadikan Yogyakarta sebagai kota batik.
Sultan berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat untuk membangun masa depan batik Indonesia.
“Tidak hanya dari sisi budaya, tapi juga untuk kepentingan ekonomi warga,” katanya dikutip dari laman resmi Pemda DIY, Minggu (7/11).
Sementara, Ketua Dekranasda DIY GKR Hemas mengatakan predikat Yogyakarta sebagai International World Batik Heritage harus bisa dikelola dengan baik.
Pengurus Dekranasda DIY juga supaya terus mendorong segala bentuk kemajuan batik di Yogyakarta.
“Saya harap pengurus di tengah kesebukan dan tanggung jawab lain, tetap semangat,” tuturnya.
Dalam kegiatan itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang membacakan sambutan dan mewakili Presiden Joko Widodo menyebut JIBB menjadi bukti mahakarya produk tradisi Indonesia.
Adapun data ekspor batik Indonesia pada 2020 mencapai US$532,7 juta atau Rp7,5 triliun.
Industri batik ini juga telah memberdayakan 200 ribu tenaga kerja di 47 ribu unit usaha di Indonesia.
“Kami harap UMKM pengrajin batik bisa membentuk kelembagaan koperasi,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News