Mengenal Gerabah Kasongan, Warisan Budaya Diakui UNESCO

Mengenal Gerabah Kasongan, Warisan Budaya Diakui UNESCO - GenPI.co JOGJA
Perajin gerabah, Gito membuat kerajinan kepala patung dari gerabah di sentra kerajinan gerabah di Kasongan, Bantul, Yogyakarta, Senin (10/10). Permintaan ekspor kerajinan dari gerabah menurun hingga 80 persen, dan belum ada langkah nyata dari pemerintah untuk membantu. FOTO ANTARA/Regina Safri/ss/ama/11.

GenPI.co Jogja- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki segudang kerajinan seni tradisional yang masyhur di kalangan wisatawan.

Gerabah Kasongan di desa Kasongan, Bantul, menjadi salah satu kerajinan endemik yang masuk dalam kategori Warisan Budaya Tak Benda.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menetapkan Gerabah Kasongan sebagai Warisan Budaya Tak Benda.

Jadi, meski tak seperti warisan budaya seperti artefak atau situs, Gerabah Kasongan dianggap sebagai peninggalan kebudayaan yang tetap memiliki nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni.

Kasongan terkenal sebagai sentra kerajinan gerabah atau keramik. Gerabah khas kasongan tidak hanya diminati di dalam negeri, tapi juga laku di pasar Asia dan Eropa.

Teknik pembuatan gerabah bermacam-macam, ada menggunakan teknik pijat yakni membuat bentuk dengan mengunakan tangan secara langsung dengan dipijat-pijat atau ditekan-tekan sesuai bentuk yang diinginkan.

Teknik ini memungkinkan hasil tanah liat menjadi lebih padat dan lebih tahan lama tidak mudah mengelupas.

Berikutnya adalah cara pembuatan gerabah dengan teknik pilin yakni membuat tanah liat dipilin-pilin atau dipelintir atau dibentuk menyerupai cacing panjang dengan ukuran sama atau disesuaikan dengan kebutuhan. Lalu, hasil pilinan tersebut disusun secara melingkar sesuai bentuk yang diinginkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya