Pelestarian Wayang Kulit perlu Sentuhan Literasi Digital

Pelestarian Wayang Kulit perlu Sentuhan Literasi Digital - GenPI.co JOGJA
Ilustrasi - Dalang cilik Mohammad Alfin memaikan wayang kulit dengan lakon Wahyu Cakraningrat yang disiarkan secara daring di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (16/9/2020). (Foto: Antara Jatim/Prasetia Fauzani/zk)

GenPI.co Jogja - Pergelaran wayang kulit yang saat ini masih terselenggara, bukan berarti tidak memiliki ancaman.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dosen Folsafat Wayang dari Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Iva Ariani.

Ia mengatakan sebuah karya lakon wayang mungkin dapat terus mengikuti perubahan kondisi di lingkungan masyarakat.

Namun pergelaran wayang kulit saat ini tengah menghadapi permasalahan kelangkaan generasi.

Iva mengatakan generasi baru sekarang tidak banyak mengenal ‘bahasa’ wayang.

Apalagi media komunikasi yang digunakan sekarang ini juga bukan media komunikasi yang selama ini digunakan untuk pergelaran wayang yakni media sosial.

Untuk itu, Iva mengatakan dalam rangka adaptasi ke dunia baru, pergelaran wayang juga harus masuk ke dunia virtual.

Menurut Iva, banyak dalang yang tidak bisa menggunakan teknologi digital. Oleh karena itu, upaya pelestarian pertama sekali memerlukan literasi digital kepada para pekerja seni.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya