“Ia juga menunjukkan beragam cara untuk bertahan dan bernegosiasi dengan politik medan seni dan wacana seni rupa, untuk terus berkarya dan merawat pemikiran dan gagasannya,” ujarnya.
Sedangkan Hermanu menggerakan ekosistem seni di Indonesia mulai akhir 1980-an hingga sekarang dengan praktik kerjanya di Bentara Budaya Yogyakarta.
Kerja-kerja kuratorialnya bisa menunjuk pada semangat dekolonisasi praktik seni, yang tidak selalu berpijak pada pengetahuan Barat.
BACA JUGA: Biennale Jogja XVI Dibuka, Libatkan 34 Seniman
Namun mengembangkan wacana yang berbasis pada tradisi dan pengetahuan lokal. (*)
Heboh..! Coba simak video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News