
Dalam menciptakan karya seni rupa harus memperhatikan unsur keseimbangan.
Karena dalam hidup untuk berkarya, lanjutnya, yang bagus dan kurang bagus harus seimbang.
"Teori penciptaan yang saya pakai adalah teori positif dan negatif. Negatif itu, karya saya mampu menggores batin secara menyedihkan. Positif menggores batin secara menyenangkan, keduanya memiliki kedalaman yang sama,” jelasnya.
BACA JUGA: Bupati Bantul Ingatkan Pendidikan Indonesia akan Perubahan Zaman
“Seperti bisnis, baik dan tidak baik, muaranya adalah mencari keuntungan, yaitu uang," lanjutnya.
Menurut Timbul, situasi pandemi COVID-19 berdampak pada penciptaan karya seni.
BACA JUGA: Bupati Bantul Ungkap Strategi Srimulyo jadi Desa Berprestasi
Ia pun berharap, dengan pameran kali ini dapat kembali membangkitkan dunia seni dengan tetap menaati protokol kesehatan.
"Harapan saya, taat protokol kesehatan dan terjadi penurunan dan bisa kerja dengan baik. Saat ini, penciptaan karya seni di masa COVID-19 begitu berat, banyak teman yang gulung tikar dan mandeg berkaryanya, tuturnya.
BACA JUGA: Kejar Target 93 Persen, Wabup Bantul Imbau Warga Ikut Vaksinasi
“Karena apresiator juga terdampak, maka rentetannya mereka juga ikut terdampak," lanjutnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News