
GenPI.co Jogja - Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta Prof Edy Suandi Hamid berharap supaya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) tidak dilakukan secara tergesa-gesa.
Edy mengungkapkan pemindahan ibu kota perlu perencanaan wilayah, anggaran, model struktur ibu kota dan aspek terkait lain supaya model yang dibangun bisa komprehensif.
“Ibu kota perlu dipindah ke luar Jawa. Tapi jangan tergesa-gesa,” katanya.
BACA JUGA: G20, Rektor UWM: Pemerataan Akses Pendidikan Tinggi perlu Dibahas
Hal tersebut dikatakannya dalam forum Diskusi Publik 1 "Pindah Ibu Kota Negara di Mata Cendekiawan Yogya" secara virtual di Yogyakarta, Selasa (1/3).
Edy mengatakan jangan sampai rencana ini dilakukan seperti pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
BACA JUGA: Disrupsi Teknologi, Rektor UWM Ungkap Tantangan Perguruan Tinggi
Pembangunan kereta cepat tersebut dilakukan tergesa-gesa, minim perencanaan dan anggaran yang tidak cermat.
Menurut Edy, biaya pemindahan IKN itu minim membutuhkan anggara sebesar Rp466 triliun.
BACA JUGA: Rektor UWM: Mahasiswa IPK Tinggi Tak Otomatis Sukses
Besaran itu bisa mengalami pembengkakan berlipat seperti kasus pembangunan kereta api cepat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News