BBPOM DIY: 25 Persen Pengolah Kerupuk Gendar Gunakan Boraks

BBPOM DIY: 25 Persen Pengolah Kerupuk Gendar Gunakan Boraks - GenPI.co JOGJA
Pekerja menjemur kerupuk ikan di sentra kerupuk Kenanga, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (12/5/2019). Menurut pengusaha, permintaan kerupuk dari berbagai daerah selama Ramadhan meningkat hingga 80 persen. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/ama.

Untuk mengubah kebiasaan masyarakat menggunakan boraks yang dicampurkan ke makanan, perlu adanya gerakan sosialisasi ke warga.

Sehingga sebanyak 1.010 duta Keamanan pangan dikukuhkan. BBPOM juga membuat inovasi dengan program Gendarku Bebas Boraks (GeBer).

"Nah, dari duta keamanan ini kami dorong agar warga lebih sadar. Sehingga makanan yang dikonsumsi warga ini bebas dari boraks," terang dia.

Hanya dua pekan BBPOM DIY merekrut duta keamanan pangan, pihaknya diganjar dengan penghargaan MURI. Capaian itu mereka terima pada Jumat pagi.

Terpisah, salah seorang duta keamanan pangan GeBer, Elmawati (31) mengatakan jika di tempat tinggalnya, Prambanan, Sleman banyak warga yang memakai boraks untuk membuat gendar.

"Ya boraks itu masih sering digunakan. Memang saat ini masih ada dan dijual di pasar. Sosialisasi ini kami lakukan terus agar mereka memahami," ungkap Elma ditemui di Kantor BBPOM DIY.

Selain Elmawati, seorang kader keamanan pangan, Siti Nurhayati (50) menjelaskan penggunaan boraks dan kanji untuk campuran gendar. Boraks adonannya memang lebih mudah dibentuk. Berbeda dengan penggunaan tepung kanji yang butuh waktu untuk mengolah gendar.

"Kalau keawetannya memang lebih baik pakai tepung kanji, memang saat memipihkan atau membentuk adonan harus pakai tenaga lebih. Nah kalau pakai boraks kadang kan rasanya agak pahit dan getir," ujar dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya