Jaga Kebudayaan, Pemkot Yogya Gencarkan Gendas Luwes di Sekolah

Jaga Kebudayaan, Pemkot Yogya Gencarkan Gendas Luwes di Sekolah - GenPI.co JOGJA
Ilustrasi - Simulasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah di Kota Yogyakarta. (FOTO: ANTARA/HO-Humas Pemkot Yogyakarta)

GenPI.co Jogja - Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, saat ini banyak orang Jawa yang sudah tidak menggunakan bahasa ibu sebagai sarana komunikasi dalam keluarga.

Menurutnya, saat ini keluarga Jawa lebih sering menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasinya.

“Sedikitnya masyarakat Jawa yang menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi menyebabkan bahasa Jawa terpinggirkan dan menjadi asing di tengah warganya,” katanya mengutip laman resmi Pemkot Yogyakarta, Selasa (30/11).

BACA JUGA:  Upaya Pelestarian, Jogja Gelar Penghargaan Anugerah Kebudayaan

Hal itu dia sampaikan saat membuka Gelar Ketoprak Virtual “Nyi Corah” di Pendopo Ndalem Kaneman, Kadipaten Kidul, Kraton, Yogyakarta. Senin (29/11).

Heroe mengungkapkan, saat ini penggunaan huruf Jawa juga semakin langka di masyarakat Jawa.

BACA JUGA:  Jaga Budaya, Pemkot Yogyakarta Bikin Program Khusus ke Pelajar

“Selain bahasa jawa maka huruf jawa juga jarang dipergunakan dalam kegiatan sehari-hari sehingga keberadaan huruf jawa juga jauh dari masyarakatnya,” tuturnya.

Karena itu, lanjutnya, Pemerintah Kota Yogyakarta mengeluarkan program Gandes Luwes yang akan menempatkan bahasa, sastra, seni, dan budaya Jawa di sistem pendidikan sekolah.

BACA JUGA:  Kenalkan Budaya Yogyakarta, Drama Menak Pentas di TMII

“Di setiap jenjang pendidikan, siswa akan diajarkan untuk menguasai keterampilan bahasa, sastra, seni, dan budaya Jawa, agar generasi muda tidak tercabut dari akar budayanya,” jelasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya