Cegah Stunting, Pemkot Yogyakarta Sosialisasi Bahaya Anemia

Cegah Stunting, Pemkot Yogyakarta Sosialisasi Bahaya Anemia - GenPI.co JOGJA
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani dalam acara Orientasi Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) bagi Remaja Putri dalam rangka Hari Kesehatan Nasional yang ke-57 (photo: warta.jogjakota)

Selain itu, ada juga program suplementasi TTD pada remaja putri yang dimulai sejak 2014 dan saat ini menjadi salah satu intervensi spesifik dalam upaya penurunan stunting.

“Berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi balita tahun 2020, prevalensi balita stunting di Kota Yogyakarta sebesar 14,3%, meningkat dibanding tahun 2019 yang berada di angka 12,3% ,” ungkapnya.

Sementara itu, Heroe Poerwadi mengatakan, 8.000 HPK merupakan masa dimulainya kehidupan seorang anak sejak masih dalam kandungan hingga masa remaja akhir berusia 19 tahun.

BACA JUGA:  Wali Kota Jogja Sebut Tantangan Pelestarian Budaya Makin Berat

“Upaya ini dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan mulai dari masa anak dalam kandungan sampai masa remaja dengan meningkatkan kesehatan ibu, anak, dan remaja. Program 8.000 HPK merupakan kelanjutan dari program nasional 1.000 HPK,” ungkap Heroe.

Oleh sebab itu, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sudah bekerja sama dengan UNICEF untuk membuat Program Aksi Bergizi yang bertujuan memberikan literasi tentang kesehatan di usia remaja.

BACA JUGA:  Keren, Kota Yogyakarta Miliki 525 Lokasi Layanan Internet Gratis

Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang pentingnya asupan zat besi di usia remaja, selain pencegahan anemia serta terdistribusinya dan dikonsumsinya TTD untuk remaja putri.

“Kita harus memperhatikan pola makan anak-anak sekarang, dimana banyak sekali yang menggunakan jasa online atau makan café/resto yang dikhawatirkan akan mengalami diabet karena berlebihan asupan makanan yang tidak seharusnya,” kata Heroe.

BACA JUGA:  Sejumlah Wali Kota di Indonesia Jajal Monalisa di Yogyakarta

Selain itu, penyebab stunting sendiri bukan berasal dari kemiskinan, melainkan asupan gizi yang dimakan tidak seimbang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya