Laki-laki Kerap Tak Dipercaya Ketika Mengalami Pelecehan

Laki-laki Kerap Tak Dipercaya Ketika Mengalami Pelecehan - GenPI.co JOGJA
Ilustrasi seorang laki-laki yang mengalami trauma. (ANTARA/HO-Pexels)

GenPI.co Jogja- Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Livia Istania DF Iskandar mengatakan laki-laki dewasa sering tidak dipercaya saat mengadu mengalami pelecehan seksual karena konstruksi sosial yang berlaku di masyarakat mengekspektasikan laki-laki sebagai sosok kuat.

“Selama ini ekspektasi di masyarakat bahwa laki-laki tidak menjadi korban. Pada perempuan korban pun sudah sulit, seperti sering disalahkan. Ternyata laki-laki juga sangat sulit untuk bisa melaporkan dan mendapat validasi atas peristiwa yang dialaminya,” kata Livia, Jumat, kemarin.

Ia menyebut stereotipe laki-laki sebagai sosok kuat dan berperan sebagai pencari nafkah menyebabkan beban psikologis berlapis saat mereka mengalami kekerasan seksual. Selain itu, penyintas menjadi lebih sulit untuk mengeluarkan diri dari situasi yang beracun.

“Saya percaya itu mempengaruhi secara fisik dan psikis karena dia memikul beban yang besar,” kata perempuan yang juga aktif menjadi pembina di Yayasan Pulih itu.

Sebelumnya pada Rabu (1/9), seorang pegawai laki-laki di KPI Pusat berinisial MS menceritakan perundungan dan pelecehan seksual yang dialaminya melalui sebuah surat terbuka yang beredar di media sosial.

Di dalam surat tersebut, MS juga secara gamblang menyebutkan nama-nama pegawai KPI sebagai terduga pelaku yang semuanya laki-laki.

“Perundungan dan pelecehan seksual, dua-duanya ini benar-benar bisa membuat seseorang merasa tidak berdaya dan kehilangan kepercayaan diri. Dampaknya bisa membekas selama bertahun-tahun dan sangat negatif,” tutur Livia.

Menurutnya, kasus MS yang mencuat di publik memberi ruang serta momentum untuk ditelaah lebih jauh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya